Getshoop.com Memulai bisnis e-commerce dengan membangun website sendiri adalah salah satu langkah strategis yang banyak dipilih oleh pelaku bisnis online. Salah satu platform yang paling banyak digunakan untuk membuat situs e-commerce adalah WordPress. Selain karena kemudahan penggunaannya, WordPress menawarkan berbagai fitur dan fleksibilitas yang sangat cocok untuk bisnis skala kecil hingga besar. Namun, bagi pemula, membangun situs e-commerce di WordPress bisa terasa membingungkan. Artikel ini akan membahas enam kiat penting dalam membangun website e-commerce di WordPress secara lebih mendalam agar Anda bisa mulai berjualan dengan mudah dan efisien.
1. Tentukan Domain dan Web Hosting Terlebih Dahulu
Langkah pertama dalam membangun website e-commerce adalah menentukan nama domain dan memilih layanan hosting. Nama domain adalah alamat unik yang akan digunakan pelanggan untuk mengakses situs Anda. Domain ini akan menjadi identitas bisnis Anda, sehingga penting untuk memilih nama yang mudah diingat, relevan dengan bisnis, dan mencerminkan merek Anda. Misalnya, jika bisnis Anda bergerak di bidang fashion, pilihlah nama domain yang mencerminkan gaya atau identitas brand Anda.
Setelah menentukan nama domain, Anda juga perlu memilih web hosting yang akan menjadi ‘rumah’ bagi situs Anda. Hosting berfungsi sebagai tempat menyimpan data, file, dan seluruh informasi yang ada di website Anda agar dapat diakses oleh pengunjung. Ada banyak penyedia hosting yang menawarkan layanan khusus untuk e-commerce dengan fitur-fitur seperti kecepatan tinggi, keamanan tambahan, dan dukungan teknis yang baik. Beberapa layanan hosting, seperti Jagoan Hosting, bahkan menawarkan paket yang mencakup domain dengan harga yang terjangkau. Jadi, pertimbangkan juga anggaran dan kebutuhan spesifik situs Anda dalam memilih paket hosting yang tepat.
Selain itu, pastikan hosting yang Anda pilih memiliki kapasitas penyimpanan yang memadai dan uptime yang tinggi. Hosting yang andal akan memastikan situs Anda tetap online dan bisa diakses kapan saja, tanpa mengalami downtime yang dapat mengganggu pengalaman pelanggan.
2. Instal WordPress
Setelah menentukan domain dan hosting, langkah berikutnya adalah menginstal WordPress sebagai platform untuk website e-commerce Anda. WordPress adalah CMS (Content Management System) yang sangat populer karena kemudahannya dalam penggunaan, banyaknya fitur yang bisa dikustomisasi, serta dukungan komunitas yang besar. WordPress memungkinkan Anda untuk mengelola konten, mengatur desain, dan menambahkan fitur-fitur lain tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam.
Untuk menginstal WordPress, sebagian besar layanan hosting menyediakan fitur instalasi otomatis. Anda cukup masuk ke panel kontrol hosting Anda, temukan opsi “Instal WordPress,” dan ikuti langkah-langkah yang disediakan. Proses instalasi ini biasanya hanya memerlukan beberapa menit. Setelah selesai, Anda akan mendapatkan akses ke dashboard WordPress, di mana Anda dapat mulai membangun dan mengatur situs e-commerce sesuai kebutuhan.
3. Pasang Plugin untuk Toko Online
Setelah WordPress terinstal, langkah selanjutnya adalah memasang plugin e-commerce untuk membuat toko online. Plugin yang paling umum dan banyak digunakan untuk e-commerce di WordPress adalah WooCommerce. WooCommerce menawarkan berbagai fitur yang sangat lengkap untuk mengelola toko online, mulai dari manajemen produk, sistem pembayaran, pengiriman, hingga pengelolaan pelanggan.
Untuk memasang WooCommerce, Anda cukup membuka dashboard WordPress dan menuju ke menu “Plugin” di sisi kiri. Kemudian, cari plugin WooCommerce dengan mengetikkan namanya di kolom pencarian. Setelah muncul, klik tombol “Install Now” dan tunggu hingga proses instalasi selesai. Setelah itu, aktifkan plugin tersebut dengan menekan tombol “Activate.” Dengan WooCommerce yang telah terpasang dan aktif, Anda sekarang memiliki fondasi toko online yang siap dikustomisasi lebih lanjut sesuai kebutuhan bisnis Anda.
WooCommerce juga menyediakan berbagai add-on yang memungkinkan Anda untuk menambahkan fitur-fitur khusus, seperti sistem keanggotaan, integrasi dengan berbagai layanan pengiriman, hingga dukungan untuk berbagai metode pembayaran. Fleksibilitas ini membuat WooCommerce menjadi pilihan utama bagi banyak pemilik bisnis e-commerce.
4. Atur Sketsa Toko Online Sesuai Kebutuhan
Setelah WooCommerce terinstal, langkah berikutnya adalah mengatur tampilan dan struktur toko online Anda. Dalam langkah ini, Anda dapat menentukan sketsa atau layout yang sesuai dengan identitas dan kebutuhan bisnis. Beberapa pengaturan awal yang perlu Anda sesuaikan meliputi pengisian detail usaha, tipe produk yang dijual, industri, serta sistem pembayaran yang akan digunakan.
Pada tahap ini, Anda juga dapat memilih tema WordPress yang menarik dan responsif untuk mendukung tampilan situs Anda. Tema e-commerce yang baik akan memudahkan pelanggan dalam menjelajahi produk, melihat detail, serta melakukan pembelian. Banyak tema e-commerce gratis dan berbayar yang tersedia di WordPress, jadi Anda bisa memilih sesuai dengan selera dan anggaran. Sebagai tambahan, pastikan tema yang dipilih sudah mobile-friendly, mengingat banyak pengguna yang mengakses situs e-commerce melalui perangkat seluler.
Selain tampilan, Anda juga perlu mengatur sistem pembayaran di WooCommerce. Pastikan sistem pembayaran yang Anda pilih aman dan mudah digunakan oleh pelanggan. Anda bisa menambahkan metode pembayaran yang umum digunakan, seperti transfer bank, kartu kredit, atau e-wallet. Dengan begitu, pelanggan akan memiliki lebih banyak opsi pembayaran yang dapat meningkatkan kemungkinan transaksi berhasil.
5. Tambahkan Produk di Website E-Commerce
Setelah tampilan toko sudah siap, langkah selanjutnya adalah menambahkan produk-produk Anda ke dalam situs. Dalam WooCommerce, menambahkan produk cukup mudah dan cepat. Anda hanya perlu masuk ke dashboard WordPress, pilih menu “Products,” lalu klik “Add New.” Di halaman ini, Anda dapat mengisi informasi produk secara lengkap untuk membantu pelanggan memahami apa yang Anda tawarkan.
Informasi produk yang perlu diisi meliputi nama produk, deskripsi lengkap, deskripsi singkat untuk halaman produk, harga, gambar produk, kategori, dan label. Setiap detail ini sangat penting, terutama dalam e-commerce, di mana pelanggan tidak bisa melihat produk secara langsung. Gambar berkualitas tinggi dan deskripsi yang jelas akan membantu pelanggan dalam mengambil keputusan.
Jangan lupa untuk mengatur kategori produk agar toko Anda lebih mudah dinavigasi. Misalnya, jika Anda menjual berbagai jenis pakaian, buat kategori seperti “Atasan,” “Bawahan,” “Aksesori,” dan lain sebagainya. Dengan begitu, pelanggan bisa menemukan produk yang mereka cari dengan lebih mudah.
6. Kelola Toko Online dengan Baik
Setelah semua langkah sebelumnya dilakukan, toko online Anda sudah siap untuk digunakan. Namun, agar toko e-commerce Anda dapat berjalan optimal, Anda perlu melakukan pengelolaan secara berkala. Pengelolaan ini mencakup banyak aspek, mulai dari manajemen pesanan, pemantauan stok, pengelolaan konsumen, hingga strategi promosi dan marketing.
Mulailah dengan mengelola sistem pemesanan dan pengiriman secara teliti agar pelanggan mendapatkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan. Cek pesanan secara berkala dan pastikan pengiriman dilakukan tepat waktu. Selain itu, Anda juga bisa membuat sistem kupon atau promo untuk menarik lebih banyak pelanggan, terutama di masa-masa tertentu seperti saat peluncuran produk baru atau musim diskon.
Pengelolaan toko online yang baik juga melibatkan evaluasi performa situs secara berkala. Anda dapat menggunakan alat analitik, seperti Google Analytics, untuk memantau lalu lintas pengunjung, melihat produk yang paling diminati, dan mengevaluasi efektivitas kampanye pemasaran. Data ini sangat berguna untuk membuat strategi pengembangan yang lebih baik ke depannya.
Kesimpulan
Membangun website e-commerce di WordPress bukanlah hal yang sulit, namun membutuhkan persiapan dan pengelolaan yang teliti. Dengan mengikuti enam kiat di atas – mulai dari memilih domain dan hosting, menginstal WordPress dan WooCommerce, mengatur tampilan toko, hingga melakukan manajemen secara berkala – Anda dapat menciptakan situs e-commerce yang profesional, menarik, dan mudah digunakan.
Ingatlah bahwa kesuksesan e-commerce tidak hanya bergantung pada produk yang dijual, tetapi juga pada bagaimana Anda menyajikan pengalaman berbelanja yang nyaman dan profesional bagi pelanggan. Dengan situs yang dikelola dengan baik dan strategi pemasaran yang tepat, bisnis e-commerce Anda akan lebih mudah berkembang dan menarik lebih banyak pelanggan.
Leave a Comment